Belajar Kuat dari Seekor Ulat



(Sumber gambar: https://journal.thriveglobal.com/how-to-reach-the-next-stage-of-your-personal-evolution-231c83de450)

Sahabat, coba kita amati ulat. Tubuhnya kecil, lunak, dan berbulu halus. Mungkin sebagian dari kita merasa geli dan jijik  untuk menyentuhnya atau bahkan hanya sekedar melihatnya, sudah teriak. Ulat sering kali dianggap sebagai hama.

Sahabat, andaikan kita seekor ulat, mau kah kita diperlakukan seperti itu? bila orang lain melihat kita langsung dijauhi, dikata-katai hama, pembuat rusaklah, atau bahkan langsung dibunuh. Tentu saja kita tidak menginginkan hal ini. Alhamdulillah, kita bukan seekor ulat. Tapi ada pelajaran penting yang dapat kita ambil dari pengalaman hidup seekor ulat.

Begini kisahnya.
 
Dalam menjalani  kehidupannya yang cukup singkat, ulat selalu bersabar, hingga datang waktunya ia akan di uji. Sahabat, seperti yang kita tahu bahwasanya ujian datang untuk menjadikan kita naik tingkat ke level yang lebih baik. Singkat cerita si ulat diperintahkan oleh Sang Pencipta untuk berpuasa.
Nah, dalam menjalani perintah puasa. Ulat mengalami banyak ujian. Dan sebelum ulat berpuasa, seperti hal-nya manusia ia harus sahur alias makan. Ia berusaha memperoleh makanan dari daun-daun dan dalam usahanya mencari makan ulat harus menghadapi banyak predator dan tak jarang petani selalu membasminya, sehingga ia menjadi kurang beruntung.

Setelah sudah merasa cukup. Ia mulai mencari tempat yang aman untuk bertedu dan melakukan perintah puasa. Selama ia berpuasa ia menjadi sesosok kepompong. Saat-saat itulah ketaatannya dan kesabarannya di uji. Coba bayangkan ketika itu ia tidak dapat bergerak bebas, bahkan ketika ada hewan lain ingin menyerangnya ia hanya bisa pasrah. 

Setelah masa puasanya habis, tibalah saat yang sangat di nanti-nanti yaitu pemberian hadiah dari Sang Pencipta, yaitu sepasang sayap yang sangat indah. Ulat itu berubah menjadi kupu-kupu. Dulunya ia seekor ulat yang menjijikkan, makannya daun, dan sekarang setelah menjadi seekor kupu-kupu makanannya bukan lagi daun tapi madu yang manis.

Sahabat, begitulah perjuangan seekor ulat, yang mengejar impiannya untuk menjadi makhluk yang indah. Bagaimana dengan perjuangan kita, yang ingin mengejar impian kita untuk menjadi makhluk terbaik di muka bumi. Sudahkah kita bersabar dan berjuang untuk menghadapi segala ujian?.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari sedikit kisah ulat diatas. Semoga kita bisa lebih semangat dalam menghadapi ujian hidup. Dan yang terpenting, kita menyadari tujuan dari adanya ujian itu. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Jawab Segitiga Pascal Bagian 1

Ternyata Kucing Mengalami Menstruasi

Segitiga Pascal